LENTERA MALUT – Polemik yang mencuat ke publik soal penyelenggaraan job fair atau pameran kerja di Hotel Bella Kota Ternate mendapat respon dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Maluku Utara (Malut).
Kepala Disnakertrans Malut, Marwan Polisri ditemui wartawan di Bella Hotel menyatakan perlu untuk diluruskan terkait polemik tersebut agar masalah tidak terlalu diperpanjang saat orang menanyakan mengapa kegiatan job fair dilaksanakan di kota Ternate bukan di Sofifi.
“Salah satu alasan karena sebelumnya kami sudah menginisiasi pelaksanaan job fair dua kali di Sofifi yakni pada tahun 2023 dan 2024. Memang ada plus minusnya sehingga hasil evaluasi itu kemudian melahirkan keputusan hari ini agenda dilakukan di Ternate,”ungkap Marwan.
Marwan menyatakan, mengapa Kota Ternate dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pameran kerja adalah karena Kota Ternate tahun 2025 memiliki angka pengangguran terbuka yang tertinggi di Maluku Utara, yakni sebesar 6,42 persen.
“Ini salah satu alasan kunci kenapa pameran tenaga kerja dilaksanakan di Ternate. Bapak lihat sendiri tadi bagaimana antusiasme pencari kerja itu cukup besar,”ungkapnya.
Kalau penyelenggaraan dilakukan di Sofifi, Marwan menyampaikan, pihaknya harus menanggung biaya transportasi penyeberangan lewat speed boat. Sehingga keputusan ini digunakannya sebagai bagian dari penghematan atau efisiensi karena pihaknya tidak lagi menanggung cost transportasi.
“Job fair tahun 2023 itu saya tanggung biaya sped selama dua hari. Jadi karena efisiensi kami laksanakan di Ternate. Tidak menutup kemungkinan, kami juga akan buat pameran kerja di Halsel (Halmahera Selatan). Karena jumlah pengangguran di sana juga lumayan tinggi mencapai 6,2 persen,”tuturnya.
Marwan menuturkan, hal itu supaya semua Kabupaten Kota bisa merasakan atmosfir job fair. Apalagi harapan Gubernur Sherly Tjoanda Laos dan Wakil Sarbin Sehe ialah membantu pencaker lokal untuk bekerja.
“Harapan Ibu Gubernur dan Pak Wagub (Wakil Gubernur) inikan agar pencari kerja bisa terbantu. Terutama orang-orang lokal yang bisa diberikan kesempatan untuk bekerja,”sahut Marwan.
Marwan mengungkapkan, dirinya tak bermaksud menafikan kehadiran pencaker di luar Maluku Utara namun khusus sektor pertambangan ini karena berada di Maluku Utara maka kesempatan anak-anak daerah disebutkannya jauh lebih besar.
“Karena khusus sektor pertambangan ini berada di Maluku Utara maka kesempatan anak-anak daerah jauh lebih besar,”pungkasnya.(Red)