LENTERA MALUT – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop) Halmahera Selatan (Halsel) menghadapi tantangan serius dalam merealisasikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2025.
Kepala Dinas Perindagkop, Adriyani Radjiloen, menjelaskan bahwa target yang ditetapkan sebesar 250 juta rupiah. Namun, hingga bulan Juni, hanya terdapat sekitar 60 juta yang berhasil dikumpulkan.
Hal ini menunjukkan bahwa capaian PAD masih jauh dari harapan, dengan kekurangan mencapai Rp 180 juta lebih.
Adriyani menyebutkan bahwa salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan pendapatan adalah dua pasar utama, yakni Pasar Tuokona di Kecamatan Bacan Selatan dan Pasar Babang di Kecamatan Bacan Timur, yang belum beroperasi secara maksimal.
“Tidak aktifnya kedua pasar tersebut mengakibatkan dampak signifikan terhadap keseluruhan pendapatan asli daerah yang seharusnya diperoleh,”ungkapnya kepada wartawan pada Senin, (28/7/2025).
Untuk mendukung pencapaian target PAD, kata adriyani, pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan, terutama di sektor fasilitas publik yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Saat ini, rincian penagihan retribusi baru dilakukan untuk Pasar Labuha, sementara pasar lainnya seperti Obi, Saketa, Busua, dan Kayoa Guruapin belum melakukan penagihan,”sebutnya.
Meski demikian, Adriyani optimis, bahwa dengan upaya yang terus-menerus, target PAD yang ditetapkan dapat tercapai, dan hal ini akan dibuktikan pada akhir tahun. “Saya yakin akan capai target dan akan dibuktikan di akhir tahun,” tandasnya. (Red)