LENTERA MALUT – Pada bulan Juli 2025, Kota Ternate menjadi perhatian utama terkait tingkat inflasi yang mencapai 2,65 persen. Hal ini berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara yang diterbitkan oleh Kepala BPS Malut, Simon Sapary.
Dalam siaran pers yang disampaikan pada Jum’at (1/8/2025), Simon menegaskan bahwa inflasi tahunan provinsi ini secara keseluruhan tercatat sebesar 2,46 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) telah mencapai 110,62.
Kenaikan inflasi di Kota Ternate dipicu oleh lonjakan harga pada enam kelompok pengeluaran. Di antaranya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi sebesar 5,26 persen.
Berikutnya, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatat kenaikan 4,86 persen, sedangkan perumahan dan bahan bakar rumah tangga mencatat inflasi sebesar 4,26 persen. Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya juga menyumbang inflasi dengan 3,32 persen.
Sementara dari data yang dipaparkan, terlihat bahwa inflasi di Kabupaten Halmahera Tengah mencatat angka lebih rendah, yaitu 1,57 persen.
Pembangunan inflasi di Maluku Utara masih menunjukkan tantangan yang perlu diatasi, terutama untuk mengendalikan lonjakan harga di banyak sektor.
“Komoditas utama yang telah memberikan andil signifikan terhadap inflasi y-on-y antara lain adalah bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, dan ikan, yang berkontribusi terhadap dinamika ekonomi di provinsi Maluku Utara,”ungkapnya. (Red)