Banjir Timbulkan Sedimentasi, DPRD Soroti Proyek Dermaga Sulamadaha

Unknown's avatar
Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, Muhammad Syaiful / Dok : LM

LENTERA MALUT – Kerusakan Dermaga Sulamadaha yang menghubungkan Ternate dengan Pulau Hiri menuai sorotan DPRD. Komisi III meminta Dinas PUPR segera menyelesaikan persoalan sedimentasi yang menghambat operasional kapal, menyusul dampak banjir beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate, Muhammad Syaiful, usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas PUPR Kamis, (2/10/2025) menjelaskan bahwa banjir yang melintasi jembatan menuju dermaga menyebabkan sedimentasi, yaitu penumpukan tanah, pasir, dan batu di laut, sehingga mengganggu jalur kapal.

Menurut Syaiful, Dinas PUPR telah melakukan kajian teknis untuk pembangunan dermaga, termasuk penahan ombak, dengan melibatkan Universitas Khairun dan Universitas Hasanuddin. Namun, Komisi III menilai perlu ada peninjauan ulang terhadap jalur aliran air agar tidak merusak struktur dermaga.

“Kami meminta agar jalur air dialihkan melalui saluran khusus agar tidak merusak dermaga. Tapi karena struktur konstruksinya sudah berdasarkan kajian, maka perubahan juga perlu kajian baru,” jelas Syaiful.

Rencananya, Komisi III bersama Dinas PUPR akan meninjau langsung lokasi dalam waktu dekat. Mereka ingin melihat kemungkinan solusi lain, termasuk alternatif dari pembangunan cek dam (penampung air dan sedimen).

“Cek dam memang bisa menahan material seperti tanah dan batu. Tapi masyarakat khawatir itu belum cukup efektif. Kalau harus dikeruk setiap tahun, itu akan memakan anggaran tambahan,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa proyek dermaga Hiri saat ini sudah memasuki tahap kontrak dan tender, dengan total anggaran sekitar Rp700 juta, termasuk pembangunan cek dam.

“Kami harap ada percepatan namun juga ketepatan dalam mengambil keputusan, karena ini menyangkut keselamatan transportasi dan kenyamanan warga,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *