LENTERA MALUT – Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Maluku Utara pada Agustus 2025 tercatat sebesar 4,55 persen, naik dari 4,03 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara, Simon Sapary, dalam rilis yang diterima Jumat (7/11/2025), menjelaskan jumlah angkatan kerja mencapai 705,58 ribu orang, naik 16,34 ribu orang dibanding Agustus 2024. Dari jumlah tersebut, 673,46 ribu orang sudah bekerja dan 32,12 ribu orang masih menganggur.
“Peningkatan angkatan kerja menunjukkan makin banyak penduduk usia kerja yang aktif di pasar kerja, baik sebagai pekerja maupun pencari kerja,” ujar Simon.
BPS juga mencatat tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) naik menjadi 69,57 persen, dari sebelumnya 69,13 persen. Sementara itu, 64,51 persen pekerja di Maluku Utara masih berada di sektor informal, dan sisanya 35,49 persen di sektor formal.
Sektor industri pengolahan menjadi lapangan kerja terbesar dengan porsi 24,90 persen. Namun, 40,44 persen pekerja di Malut masih bekerja tidak penuh, terdiri dari 10,56 persen setengah penganggur dan 29,88 persen pekerja paruh waktu.
Penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di Maluku Utara juga terus bertambah. Pada Agustus 2025, jumlahnya mencapai 1,014 juta orang, meningkat 17,18 ribu orang dibanding tahun sebelumnya.(Red







