LENTERA MALUT — Ratusan wisatawan mancanegara sempat memenuhi Kota Ternate akhir November 2025 lalu setelah kapal pesiar mewah Seabourn Quest berlabuh di pelabuhan. Namun alih-alih menjadi momentum promosi pariwisata lokal, kunjungan itu justru berlalu tanpa penyambutan, atraksi budaya, maupun agenda resmi dari pemerintah daerah.
Wakil Ketua II DPRD Kota Ternate, Jamian Kolongsusu, menilai pemerintah kehilangan kesempatan besar untuk mengangkat potensi wisata daerah dan menggerakkan ekonomi pelaku usaha lokal.
“Kunjungan kapal wisata seperti ini adalah peluang. Harusnya disambut dan dikelola dengan baik,” tegas Jamian saat ditemui wartawan di kantor DPRD, Selasa (2/12/2025).
Menurut politisi Gerindra itu, wisatawan yang datang melalui kapal pesiar merupakan pasar global yang tak membutuhkan biaya promosi besar. Mereka datang, melihat, menikmati, lalu menceritakan pengalamannya kepada dunia.
“Setiap tahun kapal wisata bisa dua sampai tiga kali singgah ke Ternate. Ini pariwisata internasional. Kita tidak perlu bayar promosi besar, mereka yang datang sendiri ke sini,” katanya.
Jamian menyebut, seharusnya pemerintah menyiapkan paket penyambutan atau agenda wisata, mulai dari pameran UMKM, kuliner, hingga pertunjukan budaya untuk menarik minat wisatawan.
“Mereka sudah berjalan menyebar di kota, tapi kita tidak lihat adanya upaya terstruktur dari Dinas Pariwisata untuk menjadikan kunjungan ini bernilai ekonomi,” ujarnya.
Ia menilai, dengan pendekatan yang tepat, wisatawan bukan hanya menikmati pemandangan tetapi juga berbelanja, mencicipi kuliner lokal, serta membawa pulang cerita dan produk khas Ternate.
Untuk kunjungan selanjutnya, Jamian meminta Dispar tidak lagi bersikap pasif. Ia mendorong adanya event budaya, festival kecil, atau setidaknya paket informasi wisata yang dapat dibagikan kepada turis.
“Paling tidak ada selebaran, brosur, stiker atau booklet tentang sejarah, budaya, dan destinasi wisata. Mereka harus tahu apa yang bisa dinikmati di kota ini,” jelasnya.
“Jangan Sampai Turis Datang, Tapi Kita Tidak Siap”singkatnya
Jamian menekankan bahwa kunjungan kapal wisata bukan rutinitas biasa, melainkan peluang ekonomi berjalan.
“Mereka datang tanpa diundang. Artinya pemerintah tidak perlu keluarkan biaya promosi besar. Tinggal memanfaatkan momentum ini secara serius,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Dinas Pariwisata Kota Ternate belum memberikan tanggapan terkait kritik tersebut. (Red)







