LENTERA MALUT – Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate lI, Farijal S. Teng tampak bingung melihat capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor Retribusi Parkir yang tidak mengalami kenaikan tahun ini. Padahal Pemerintah Kota Ternate telah menggunakan sistem pembayaran digital.
Dimana realisasi parkir tepi jalan umum Januari hingga Juni 2025 baru diangka Rp 413 juta sementara target yang ditetapkan sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan tahun sebelumnya dari Januari hingga Juni 2024 realisasinya sudah sebesar Rp. 427 juta dengan target Rp 6 miliar.
Hal ini dikemukakan oleh Politisi PKB ini usai agenda Sidang Paripurna Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Ternate 2024-2029 pada Jum’at (11/7/2025) di Kalumata.
“Realisasi tahun ini menurun dibanding tahun 2024 bulan Juni, padahal saat itu belum digunakan digitalisasi untuk pungutan,”ungkapnya kepada awak media.
Farijal mengungkapkan, bahkan saat itu belum dilakukan pungutan parkir tepi jalan umum di kawasan Stadion Gelora Kie Raha saat pertandingan sepakbola.
“Sekarangkan sudah dipungut di Gelora. Harusnya naik bukan menurun,”sesalnya.
Farijal menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada sektor retribusi parkir tempat khusus, dimana dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1 miliar realisasi baru baru mencapai Rp 222 juta pada akhir bulan Juni 2025. Apalagi ada selisih Rp 77 juta lebih tinggi dibanding realisasi pada Juni 2024.
“Itu artinya tidak ada progres kenaikan di OPD (organisasi perangkat daerah) terkaid saat ini. Untuk itu kami minta agar OPD pengelola PAD lebih fokus dan optimal lagi. Karena itu penerapan digitalisasi sudah harus dilakukan secara holistik (menyeluruh) dan diawasi secara maksimal,”pinta Farijal.
Lebih jauh, Farijal menuturkan, data potensi penerimaan pendapatan juga secara simultan di lakukan perbaikan. Ia juga mengharapkan di bawah kepemimpinan Tauhid Soleman dan Nasri Abubakar ini bisa benar-benar menseriusi penataan dan pencapaiaan PAD.
“Adanya ralisasi PAD semester 1 sudah bisa dijadikan dasar Evaluasi. Agar kedepan capaian PAD kita jauh lebih baik, hal ini penting supaya bisa mewujudkan kemandirian fiskal kita,”tandasya. (Red)