LENTERA MALUT – Masyarakat dan Pemuda Kelurahan Bastiong Karance, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, menggelar kegiatan spesial untuk menyambut Lailatul Qadar pada Rabu malam, 26 Maret 2025.
Ketua Pemuda Bastiong Karance, Muslim Sahil menyampaikan acara ini merupakan wujud nyata dari upaya memperkuat budaya keislaman di daerah yang dikenal sebagai kesultanan.
Kegiatan pawai obor yang dikenal sebagai malam Ela-ela ini dimulai di Masjid Nurul Falah. Dalam acara tersebut, masyarakat, pemuda-pemudi dan masyarakat berkumpul untuk membawa obor,
“Ini menandakan semangat dan kebersamaan dalam merayakan malam penuh berkah. Dipimpin oleh imam masjid, kegiatan ini menjadi ajang untuk mengekspresikan kecintaan terhadap tradisi keagamaan,”ucapnya
Muslim menambahkam kegiatan ini tidak hanya sekedar perayaan, tetapi juga bertujuan untuk memompa semangat generasi muda dan masyarakat dalam menjalankan ibadah Ramadan.
“Masyarakat diharapkan dapat semakin aktif dan berdedikasi dalam menjalankan ajaran Islam. Semangat kebersamaan ini diharapkan dapat menggugah hati setiap individu untuk lebih mendalami dan meramaikan kegiatan keagamaan,”terangnya.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengarak obor di sepanjang jalan, yang melibatkan partisipasi aktif warga.
Peserta pawai, baik anak-anak maupun orang dewasa, mengenakan pakaian khas serta membawa obor yang terbuat dari bambu dan kain yang dibakar. Ratusan obor yang dinyalakan pada malam tersebut menciptakan suasana yang magis dan khusyuk, mencerminkan rasa syukur atas rahmat yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya.
Malam ela-ela juga memiliki makna yang lebih dalam, sebagai ajang untuk mempererat ikatan sosial antarwarga. Selain itu, tradisi ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam menjalin hubungan yang harmonis di antara masyarakat.
Melalui pawai ini, nilai-nilai keislaman yang kuat di Ternate tersampaikan dari generasi ke generasi. Dalam konteks sejarah, Kelurahan Bastiong Karance merupakan area yang kaya akan budaya kesultanan, di mana keberagaman budaya berbaur dengan ajaran Islam yang mulia.
Dengan demikian, pawai obor malam ela-ela tidak hanya menjadi tradisi tahunan tetapi juga lebih dari sekadar ritual; ia menjadi refleksi jati diri dan komitmen masyarakat Bastiong Karance dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya serta spiritual. (Red)