LENTERA MALUT – Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara (Malut) mencapai 77.27 ribu orang. Hal ini diklaim terjadi penurunan sebesar 2,40 ribu orang terhadap September 2024 dan menurun 5.82 ribu orang terhadap Maret 2024.
Lewat rilis resmi BPS Malut yang dikeluarkan pada Jum’at, (25/7/2025) Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2025 disampaikan sebesar 5,95 persen menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 6,27 persen.
Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2025 sebesar 5,76 persen, menurun dibandingkan September 2024 yang sebesar 5,93 persen.
Kepala BPS Malut, Simon Sapary memaparkan pada Maret 2025, rata-rata rumah tangga miskin di Maluku Utara memiliki 5.83 orang anggota rumah tangga.
“Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp3.861.774,51/rumah tangga miskin/ bulan,”ujar.
Simon menuturkan, dibanding September 2024, jumlah penduduk miskin Maret 2025 perkotaan menurun sebanyak 1,08 ribu orang (dari 24,21 ribu orang pada September 2024 menjadi 23,13 ribu orang pada Maret 2025).
Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebanyak 1,34 ribu orang (dari 55,48 ribu orang pada September 2024 menjadi 54,14 ribu orang pada Maret 2025).
Kata Simon, pada Maret 2025, komoditas makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan (GK) baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama.
“Beras masih memberi sumbangan terbesar, yakni sebesar 25,10 persen di perkotaan dan 29,78 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap GK 12,81 persen di perkotaan dan 9.51 persen di perdesaan,”sebut Simon. (Red)