Perwira Polisi Klarifikasi Kronologi Insiden Fitu yang Dituduhkan

Unknown's avatar
Kantor Polsek Ternate Selatan / Dok : Istimewa

LENTERA MALUT — Perwira polisi Iptu Ansar akhirnya angkat bicara terkait pemberitaan dugaan pengeroyokan terhadap Sofyan Samsudin alias Opan. Ia menegaskan bahwa tidak ada aksi pengeroyokan seperti yang dilaporkan, bahkan menyebut keluarganya justru ikut menjadi korban dan telah membuat laporan resmi ke Polsek Ternate Selatan.

“Laporan istri saya juga sudah dilayangkan. Kami minta kepolisian mengambil tindakan hukum yang jelas agar kasus ini tidak berlarut-larut,” ujar Ansar, yang diketahui menjabat Kasat Binmas Polres Morotai.

Kronologi Versi Iptu Ansar

Menurut penjelasan Ansar, perselisihan bermula dari masalah sepele pada pagi hari. Saat istrinya membersihkan halaman rumah, sebagian sampah diduga terbawa hingga ke halaman kontrakan yang ditempati Opan. Hal itu memicu teguran dan adu mulut antara kedua pihak.

Situasi memanas setelah Opan diduga meludahi istrinya sambil mengucapkan kata “cuweeeh”.

“Yang membuat kami tersinggung adalah Opan meludahi istri saya. Itu yang membuat anak-anak saya emosi,” kata Ansar.

Pada malam harinya, keluarga Ansar mendatangi rumah Opan untuk meminta klarifikasi. Namun adu mulut kembali terjadi dan berujung percekcokan.

“Anak saya yang bekerja sebagai sekuriti tersulut emosi dan memegang leher Sofyan. Tapi saya tegaskan, tidak ada pengeroyokan,” tegasnya.

Ansar mengklaim dirinya, anak bungsu, dan anak perempuannya justru mencoba melerai keributan. Bahkan anak perempuannya sempat terjatuh saat berusaha menghentikan konflik antara kakaknya dan Opan.

“Untuk tuduhan pengeroyokan itu tidak benar. Justru kami juga melapor,” ujarnya.

Laporan Opan: Merasa Dipukul dan Ditendang

Sebelumnya, Sofyan Samsudin alias Opan (34), warga Kelurahan Fitu, telah melaporkan dugaan pengeroyokan yang dialaminya. Laporan tersebut teregister dalam STPL Nomor 297/XI/2025/SPKT/Res Ternate/Polda Malut tanggal 30 November 2025.

Versi Sofyan, keributan bermula dari perselisihan antara istrinya dan istri serta saudara perempuan terduga pelaku terkait kebersihan halaman kontrakan milik pamannya. Saat ia datang menenangkan, saling dorong tak terhindarkan.

Konflik memuncak pada malam hari sekitar pukul 18.15 WIT ketika Iptu Ansar bersama dua anaknya — EFA alias Eko dan RA alias Rezky — diduga mendatangi kediamannya. Sofyan mengaku mencoba mengajak bicara, namun dirinya justru dipukul dan ditendang hingga mengalami luka lebam.

“Karena posisi saya membungkuk melindungi diri, saya tidak tahu pasti siapa yang memukul,” ujar Opan dalam laporannya.

Setelah kejadian, Sofyan langsung membuat laporan resmi dan menjalani visum di RS Bhayangkara. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *