Potensi PAD Besar di Sasa Terabaikan, DPRD Ternate Tegur Pemkot 

Unknown's avatar
Anggota DPRD Kota Ternate, Ridwan AR / Dok : Setwan Ternate

LENTERA MALUT – DPRD Kota Ternate menyoroti terbengkalainya Pasar Syariah Bahari Berkesan di Kelurahan Sasa, Kecamatan Ternate Selatan. Pasar yang dibangun untuk menampung aktivitas jual beli warga itu kini tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, padahal keberadaannya dinilai sangat vital untuk mendukung roda perekonomian masyarakat sekitar.

Sekretaris Komisi II DPRD Ternate, Ridwan Ar, menegaskan bahwa pemerintah kota perlu segera mengambil langkah konkrit untuk menghidupkan kembali pasar tersebut. Menurutnya, keberadaan Pasar Sasa bukan hanya menjadi ruang usaha bagi pedagang lokal, tetapi juga bisa memberi kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Jika difungsikan kembali, pedagang tidak lagi berjualan di bahu jalan dan PAD kota bisa meningkat. Ini sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat Sasa yang membutuhkan pusat ekonomi dekat tempat tinggal mereka,” kata Ridwan saat rapat paripurna penutupan masa sidang III sekaligus pembukaan masa sidang I tahun 2025–2026 beberapa waktu lalu.

Ridwan menilai, lokasi Pasar Sasa sangat strategis karena berada di tengah permukiman padat dan berdekatan dengan tiga universitas besar. Potensi perputaran ekonomi di kawasan tersebut, lanjutnya, cukup besar bila pasar dikelola dengan baik. “Posisinya menguntungkan, pasar ini bisa tumbuh menjadi salah satu pusat ekonomi baru di Ternate Selatan,” ujarnya.

Namun, di sisi lain, kondisi fisik Pasar Sasa saat ini memang memprihatinkan. Fasilitas yang tidak memadai membuat para pedagang enggan berjualan di sana. “Pedagang tidak menempati pasar karena tidak layak. Jadi solusinya jelas, pemerintah harus melakukan pembenahan,” tegasnya.

Ia optimis, dengan fasilitas yang memadai, pedagang yang selama ini berjualan di bahu jalan maupun yang terpaksa menempuh jarak jauh ke Pasar Gamalama akan memilih kembali ke Pasar Sasa. Hal ini juga akan memudahkan warga sekitar untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus ke pusat kota.

“Kalau pasar aktif kembali, pedagang punya tempat layak untuk usaha, warga juga lebih mudah belanja. Dua-duanya untung, pemerintah pun diuntungkan lewat peningkatan PAD,” pungkas Ridwan. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *