Ribuan Orang Mendaftar di Pameran Kerja

Pencari kerja berjejer mengantarkan lamaran di job fair 2025 / Dok : LM

LENTERA MALUT – Pemeran kerja atau job fair tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) di Sahid Bella Hotel, Kota Ternate setidaknya pada pembukaan hari pertama Selasa kemarin, (20/5/2025) diikuti oleh kurang lebih tujuh (7) ribu orang.

Antusiasme para pencari kerja begitu besar, hal ini terlihat sejak pagi hingga sore hari, dimana ratusan orang berbondong memadati lokasi job fair atau bursa kerja. Amatan wartawan pencari kerja didominasi oleh kaum muda usia 19-30 tahun.

Salah seorang pencari kerja, Ari mengungkapkan dirinya datang untuk mengikuti pendaftaran di perusahaan tambang IWIP. “Saya sudah tahu kalau bisa daftar lewat aplikasi, tapi saya ingin datang supaya bisa menanyakan langsung ke orang perusahaan,”ungkap pemuda asal Ternate ini.

Wakil Gubernur Maluku Utara (Malut) Sarbin Sehe sebelumnya mengungkapkan bahwa pameran kerja ini diharapkan memberikan satu kesempatan bagi anak-anak muda khususnya pencari kerja Malut.

“Semoga pelamar dapat memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya selama 2 hari efektif sehingga memperoleh pekerjaan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,”ucap Wagub.

“Job Fair ini memberikan kesempatan dan peluang bagi anak-anak Malut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, selain itu perusahaan juga bisa memperoleh sumber daya manusia/pekerja yang memiliki ketrampilan/skill yang diharapkan, sehingga dapat meningkatkan produktifitas perusahan,”tandasnya.

Terpisah, Kepala Disnakertrans Malut, Marwan Polisri saat dikonfirmasi Rabu,(21/5/2025) menyatakan sampai di hari pertama sudah ada 7 ribu pendaftar. Dikatakannya perusahaan dengan lowongan terbanyak ada di Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) karena lowongannya mencapai 1000 lebih.

Marwan mengungkapkan, dalam pameran kerja ini, Gubernur dan Wakil Gubernur menekankan supaya tenaga kerja lokal lebih diprioritaskan oleh perusahaan. Dimana diharapkan sekitar 70 persen tenaga kerja lokal bisa terserap nantinya.

“Tapi karena sistem pendaftarannya juga dibuka melalui aplikasi joon seeker, maka tidak menutup kesempatan bagi orang luar Maluku Utara untuk mendaftar,”aku Marwan.Namun ditegaskannya lagi bahwa, karena perusahaan ini berada di Maluku Utara maka ia harapkan pekerja lokal yang harus diutamakan.

Sementara menanggapi komentar masyarakat bahwa agenda pameran kerja hanya sekedar formalitas yang akhirnya berkas lamaran banyak yang ditolak, ia menyebut hal seperti itu tak perlu disalahkan.

Karena Marwan mengutarakan, pihaknya tetap akan terbuka terhadap masukan dan kritik sebagai bagian dari kontrol terhadap jalannya pemerintahan.

“Itukan pendapat, tapi coba kalau kalian lihat antusiasme pelamar kemarin, pendapat kalian bagaiamana. lya betul kami buat kegiatan pameran secara langsung ini mengeluarkan anggaran besar, padahal bisa melalui aplikasi. Tetapi faktanya ada kurang lebih 3 ribu orang yang daftar langsung offline,”ungkap Marwan.

“Nah artinya kami harus melaksanakan secara hybrid (gabungan). Ada yang offline dan online. Kami memutuskan tidak dengan egois. Memang dengan mendaftar lewat aplikasi kita tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran. Teetapi harus diketahui juga bahwa ada pelamar yang belum tentu bisa menggunakan aplikasi online,”timpal Marwan.

“Olehnya kami memutuskan untuk lebih bijaksana karena yang daftar langsung ke sini juga hampir 4 ribuan orang. Itukan pendapatan orang, kita tidak bisa saling balas berdebat, itu juga bagian dari auto kritik supaya kami jauh lebih baik,”pungkasnya.(um)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *