LENTERA MALUT – Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2026 seharusnya menjadi momen penting yang dihadiri oleh para Bupati dan Walikota di daerah, guna menyampaikan berbagai permasalahan pembangunan di masing-masing wilayah.
Namun, hasil pemantauan di Ballroom Sahid Bella Hotel Kamis, (24/4/2025) menunjukkan ketidakhadiran sejumlah kepala daerah yang hanya diwakilkan oleh para asisten dan ketua Bapeda.
Dari sepuluh kepala daerah yang seharusnya hadir, hanya empat yang tampak hadir dalam acara tersebut. Mereka adalah Bupati Kabupaten Pulau Morotai Drs. Rusli Sibua dan Wakil Bupati Rio Christian Pawane, Bupati Halmahera Utara Drs. Piet Hein Babua, dan Bupati Halmahera Tengah Ikram Malan Sangaji.
Menanggapi hal itu, Akademisi Herman Oesman yang juga dosen Sosiolog di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) menyatakan bahwa keberadaan kepala daerah tentu sangatlah strategis dalam Musrenbang RKPD 2026.
“Musrenbang RKPD tahun 2026 ini sangat strategis dan penting, dalam rangka pembahasan berbagai problem pembangunan di daerah.” Ia menekankan pentingnya kehadiran kepala daerah untuk memastikan permasalahan pembangunan di wilayah mereka dapat disampaikan secara langsung.
Kata Herman, ketidakhadiran kepala daerah lainnya menyisakan sejumlah pertanyaan tentang komitmen terhadap permasalahan pembangunan daerah. Dirinya menilai bahwa diwakilkan oleh asisten atau kepala Bapeda adalah hal yang kurang elok.(Red)