Ilustrasi/ Dok : Istimewa
LENTERA MALUT – Pada perayaan tahun Baru Imlek 29 Januari adalah tahun ular kayu. Shio Ular Kayu adalah salah satu dari dua belas shio dalam sistem penanggalan Tionghoa.
Dimana setiap tahun baru selalu dikaitkan dengan salah satu dari shio ini, dan setiap shio memiliki karakteristik serta makna tertentu. Ular Kayu muncul sebagai simbol pergantian yang sarat dengan harapan dan transformasi.
Memasuki tahun tersebut pakar feng shui, Yulius Fang meminta seluruh pemilik shio yang ciong atau sial pada Tahun Ular Kayu untuk mawas diri dan fokus memperbaiki hidup.
“Energi ciong ini bukan berarti kesialan atau negatif, tapi, bisa diartikan sebagai perubahan, di mana seolah diri ditubruk atau dipaksa keluar dari zona nyaman,” kata Yulius seperti dikutip dari Antara pada Selasa, (28/1/2025).
Yulius menyebut shio yang bakal terkena ciong di tahun ini adalah shio babi, monyet, macan dan ular. Menurut dia, seseorang biasanya berubah atau akan berubah ketika komponen shio pada peta kelahiran mengalami ciong.
Energi kesialan tersebut berada dalam siklus yang adil untuk 12 shio dan akan silih berganti setiap tahun.
“Dalam siklus 12 tahun setiap orang akan berpotensi mengalami minimal empat tahun terkena ciong dari energi tahunan. Dengan demikian, energi ciong ini disikapi bukan sebagai ancaman atau hal negatif yang mengintai, tetapi, sebagai kesempatan untuk bisa berubah, kesempatan melakukan penyesuaian atau memperbaiki diri serta sebagai potensi tantangan yang perlu diantisipasi,” kata Yulius.
Proses perubahan bisa terjadi dalam berbagai bentuk misalnya aktivitas, pekerjaan, tempat tinggal, kondisi hubungan dan lain sebagainya. Perubahan itu prosesnya mungkin tidak nyaman, maka diri perlu fleksibel menyesuaikan.
“Namun, hasil akhirnya tetap bisa baik selama diri lebih fokus ke solusi, bisa juga mencari aman dan menghindari konflik, seperti ujian untuk naik kelas,” kata dia.
Yulius mengatakan energi ciong juga bisa membuat diri menjadi lebih sibuk, banyak hal yang perlu diurus, sehingga diperlukan ketahanan dan ketenangan diri dalam menghadapi permasalahan. Saat sibuk, pikiran juga bisa kurang jernih, disarankan untuk lebih mawas diri agar tidak melakukan kesalahan yang akibatnya kadang tidak bisa dikendalikan.
Salah satu saran yang dia berikan bagi para pemilik shio sial yakni menghindari melakukan renovasi rumah atau tempat usaha untuk mencegah aktivasi energi buruk atau membuat energi bangunan menjadi tidak stabil dan bisa memperburuk efek ciong tersebut.
Ciong, kata Yulius, adalah bahasa Hokkien yang berati bertubrukan. Ciong pada shio berkaitan dengan posisi relatif Planet Jupiter terhadap Bumi pada tahun tersebut.
Jika shio disimbolkan sebagai binatang, maka posisi tertentu Planet Jupiter pada ilmu feng shui disimbolkan sebagai ciong atau sial. Energi Planet Jupiter yang sangat besar (planet tersebut ialah yang terbesar pada sistem tata surya) tidak berjalan harmonis dengan komponen shio sehingga disebut sebagai ciong.
Dulu, pakar feng shui mengamati langit dan objek langit, kemudian menerjemahkan pengaruh energi objek langit terhadap peruntungan manusia menggunakan astrologi China seperti BaZi. Sementara pengaruh energi objek langit terhadap bangunan dan alam dikaji melalui feng shui.
Sumber : Antara