Warga Dufa-Dufa Curhat Pelabuhan Sepi, Toko Tutup

Unknown's avatar
Anggota DPRD Kota Ternate, Sartini Hanafi / Dok : Istimewa

LENTERA MALUT – Anggota DPRD Kota Ternate dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV, Sartini Hanafi, mengungkapkan sejumlah catatan penting hasil serap aspirasi warga yang ia lakukan bersama tujuh rekannya saat reses ketiga pekan lalu.

Dalam keterangannya kepada awak media di kantor DPRD, politisi PDI Perjuangan ini menyoroti berbagai persoalan di Kecamatan Ternate Utara yang menurutnya perlu segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota.

“Reses kali ini kami laksanakan secara gabungan. Ada tujuh anggota DPRD Dapil IV yang turun menyambangi sejumlah kelurahan yang sebelumnya belum sempat kami kunjungi,” jelas Sartini.

1. Inovasi Lurah Salero, Terkendala Ruang dan Fasilitas

Salah satu kelurahan yang disambangi adalah Salero. Sartini memuji inisiatif Lurah Salero yang memberdayakan pemuda putus sekolah melalui program daur ulang sampah. Pemuda-pemuda ini dilibatkan dalam pembuatan kerajinan tangan seperti kursi dari bahan bekas. Namun, program tersebut menghadapi kendala serius terkait fasilitas dan ruang kerja.

“Sayangnya kegiatan itu dilakukan di dalam ruangan kantor lurah yang sempit. Ini tentu tidak ideal karena kantor lurah juga adalah tempat pelayanan publik. Tumpukan sampah di dalam kantor tentu mengganggu kenyamanan,” ujar Sartini prihatin.

Ia menambahkan, pihaknya akan mencarikan solusi bersama pemerintah kota agar program positif seperti ini bisa tetap berjalan dengan dukungan fasilitas yang lebih layak.

2. Ekonomi Dufa-Dufa Lesu, Warga Tagih Perhatian Pemerintah

Keluhan lain datang dari warga Kelurahan Dufa-Dufa. Sartini menyebut, lurah setempat dan warga menginginkan agar pelabuhan di wilayah tersebut kembali diaktifkan untuk aktivitas sandar kapal. Hal ini dinilai penting untuk menghidupkan roda perekonomian yang kini lesu.

“Contohnya, Alfamidi di sana terpaksa tutup karena minimnya aktivitas ekonomi. Padahal Dufa-Dufa itu strategis, punya pelabuhan dan pasar yang bisa jadi pusat ekonomi Ternate Utara,” terangnya.

Saat ini hanya satu kapal dari Morotai yang rutin bersandar di pelabuhan Dufa-Dufa, itu pun hanya pada hari Minggu. Warga berharap agar distribusi kapal tidak hanya terfokus di Pelabuhan Ahmad Yani.

3. Infrastruktur Jalan dan Penerangan Masih Jadi Keluhan

Selain dua kelurahan tersebut, Sartini juga mencatat keluhan warga dari Tubo dan Akehuda. Persoalan yang disampaikan berkutat pada infrastruktur dasar seperti jalan rusak, pembangunan talud, serta kurangnya Penerangan Jalan Umum (PJU).

“Keluhan seperti ini hampir sama di tiap kelurahan di Ternate. Kami berharap pemerintah intens melihat langsung kondisi di lapangan,” tegas Sartini.

Mengakhiri keterangannya, Sartini menyampaikan bahwa hasil reses ini akan ia sampaikan secara resmi dalam rapat paripurna DPRD. Ia berharap Pemkot Ternate bisa merespons dengan kebijakan nyata demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah Ternate Utara.

“Ternate Utara harus mendapat perhatian. Untuk itu kami harapkan Pemkot intens melihat kebutuhan masyarakat. Terutama Dufa-dufa yang merupakan pusat ekonomi yang didalamnya terdapat pelabuhan dan pasar,”tandasnya.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *