Warga Fitu Ternate Keluhkan Masalah Galian C Hingga Reklamasi saat Reses Amin Subuh

Reses Amin Subuh di Kelurahan Fitu / Dok : LM

LENTERA MALUT – Warga Kelurahan Fitu, Kecamatan Ternate Selatan merasa khawatir terkait keberadaan galian c (tambang pasir) yang sering menimbulkan longsor dan banjir di kawasan pemukiman saat hujan deras.

Keluhan tersebut disampaikan warga dihadapan Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate, Amin Subuh saat agenda reses pada Rabu malam, (14/5/2025) di teras rumah warga RT 1/RW 2.

Selain masalah tambang pasir, warga juga was-was dengan adanya kelanjutan proyek reklamasi jalan di pesisir pantai yang sewaktu-waktu dilanjutkan. Hal ini ditakutkan nelayan bisa kehilangan mata pencahariannya. Sehingga diharapkan ada solusi untuk pembuatan tambatan perahu nelayan.

Saat dikonfirmasi wartawan soal berbagai keluhan dan masukan usai reses, Amin menyatakan akan meninjau lokasi pertambangan galian C dan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengetahui persoalan teknisnya.

Amin menyampaikan aktivitas tambang harus dikaji secara menyeluruh dan tidak boleh dilakukan sembarangan. “Kita perlu cek siapa yang melakukan, apakah sudah sesuai regulasi atau belum. Jika berdampak negatif ke masyarakat, maka harus segera ditindaklanjuti,”ungkap politisi Golkar ini.

Amin menjelaskan, izin terkait galian C merupakan kewenangan pemerintah provinsi. Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemprov jika ditemukan pelanggaran atau aktivitas yang merugikan masyarakat.

Amin pun tak luput mengajak warga Fitu untuk tidak ragu menyampaikan keluhan kepada DPRD, baik soal tambang maupun persoalan lain seperti penimbunan lahan di wilayah pesisir. “Kami adalah wakil rakyat. Kalau masyarakat terdampak, silakan laporkan. Nanti akan kami fasilitasi,” katanya.

Selain masalah tersebut terdapat persoalan lain menyangkut infrastruktur seperti lampu jalan dan drainase yang dikeluhkan warga kata Amin. Menurutnya hal itu adalah kebutuhan dasar masyarakat yang akan akan dikawalnya dengan melibatkan instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU).

“Padahal ada selokan, tapi masih terjadi banjir. Kita harus ajak dinas terkait untuk turun dan lihat langsung di lapangan,”pungkas Amin.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *