Suasana reses Anggota DPRD Kota Ternate Nurjaya Hi Ibrahim / Dok : Istimewa
LENTERA MALUT – Warga di RT14 Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Ternate Selatan mendapat kesempatan menyampaikan curahan hatinya (curhat) ke Anggota DPRD Kota Ternate dari Dapil II Ternate Selatan dan Moti saat agenda reses masa sidang ke-1 tahun sidang 2025.
Agenda pertemuan itu dilangsungkan di teras rumah warga setempat pada Sabtu malam, (11/1/2025). Terpal dan tenda sederhana dipasang untuk menyambut warga yang datang menyampaikan aspirasinya kepada Srikandi Gerindra yang duduk sebagai wakil rakyat itu.
Warga dan tokoh masyarakat disitu menyambutnya dengan penuh antusias dan semangat, pasalnya menurut salah seorang warga RT 16, Ismail Abdullah ini pertama kali reses yang diikutinya sejak terakhir tahun 2011 silam.
Beberapa keluhan warga ialah menyangkut persoalan infrastruktur diantaranya pembuatan talud di barangka (kali mati) antara RT15 dan RT16, penanganan sampah, Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis minyak tanah, hingga bantuan bagi pelaku usaha rumahan (UKM) yang tidak tepat sasaran.
Setelah reses, Nurjaya kepada sejumlah awak media menyatakan bahwa beberapa maslaah seperti minyak tanah memang sudah ditindaklanjuti oleh lurah setempat dan diteruskan kepada Bagian Ekonomi Setda Kota Ternate. Namun belum ada solusi konkrit.
“Nanti hari senin saya akan turun langsung supaya cari tahu, masalah apa, kendalanya di mana?,” sahut Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate itu.
Sementara untuk talud di barangka yang telah ambruk dan dikeluhkan masyarakat karena belum diperbaiki, mantan pegawai negeri sipil di Pemkot Ternate ini mengaku Minggu dini hari dirinya akan turun langsung meninjau lokasi.
“Itu Insya Allah saya akan kawal dan saya akan perjuangkan sampai ke Pemerintah Kota Ternate akan saya pastikan,” cakap Ibu Jaya.
Bertepatan dengan agenda reses itu ada juga aspirasi dari kelompok masyarakat ibu-ibu majelis ta’lim setempat berupa pengadaan wireless dan rebana yang langsung diadakkan oleh Nurjaya.
Nurjaya juga menegaskan akan memberi bantuan kepada para pelaku usaha rumahan dengan modal pribadinya tanpa harus menggunakan anggaran pemerintah. Hal ini diharapkannya bisa membantu ekonomi warga.
