Foto Beras / Dok Istimewa
LENTERA MALUT – Kota Ternate tercatat sebagai daerah penyumbang inflasi tertinggi di Maluku Utara (Malut) secara tahunan atau year on year pada bulan Desember 2024 berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Malut yang diterima media ini pada Jum’at (3/1/2025).
Inflasi Kota Ternate yakni sebesar 1,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mecapai 108,22 dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Halmahera Tengah sebesar 0,78 persen dengan IHK mecapai 108,71.
Sementara Plt Kepala BPS Malut Nurhidayat Maskat dalam siaran pers mengungkapkan pada bulan Desember 2024 Provinsi Maluku Utara mengalami inflasi tahunan atau year on year sebesar 1,50 persen. Hal ini diungkapkannya disebabkan adanya kenaikan harga pada 6 kelompok pengeluaran, dengan kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih menjadi penyumbang dominan.
Selain itu disampaikannya, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi kelompok pengeluaran dengan andil terbesar dalam mendorong inflasi year on year Desember 2024 di Kabupaten Halmahera Tengah.
Adapun komoditas yang dominan menjadi penyumbang inflasi year on year di Provinsi Maluku Utara adalah Beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), Ikan Malalugis/Ikan Sorihi, Emas/Perhiasan, dan Ikan Cakalang/Ikan Sisik.
Sementara komoditas yang dominan menjadi penyumbang inflasi year on year di Halmahera Tengah yaitu Sigaret Kretek Mesin (SKM), Ikan Malalugis/Ikan Sorihi, Ikan Selar/Ikan Tude, Beras, dan Kangkung.
“Sampai dengan Desember 2024, komoditas Beras masih memberikan andil paling besar dalam menyumbang inflasi year on year di Provinsi Maluku Utara. Sementara di Kabupaten Halmahera Tengah adalah Sigaret Kretek Mesin (SKM)”, kata Nurhidayat.
Tingkat inflasi bulanan atau month to month Provinsi Maluku Utara bulan Desember 2024, sebesar 0,31 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Maluku Utara, Desember 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 1,50 persen.